Kamis, 20 September 2012

Kedai Cinta Aku Dan Ummah : 2 ( Kebun Penuh Inspirasi )


Bila mentari enggan menampakan sinarnya, maka ijinkan aku bersentuhan dengan hangat sinar-Nya.
Bila langit muram enggan menyelimuti, biarkan aku erat dalam dekap selimut kasih-Nya.
Namun bila dunia enggan menatap, maka biarkan aku bersua dengan-Nya di sepertiga malam
Agar sampai guratan penghambahaan, sebagai syukur atas segala nikmat-Nya…

Aku yang lalai mengucap syukur… terlena dengan kesedihan dan kepasrahan, padahal semua jelas nyata di pelupuk mata, terbendung di dalam nurani.. ya Allah nikmat-Mu begitu besar.

Tanah asalku diciptakan, adalah sumber pencaharian ayah ibu nenek kakek enyang buyut selama ini.Terlepas dari rengkuhan-Nya, aku tak bisa mengelola dengan baik.
Aku tertarik degan makhluk bernama “singkong”, bertahun-tahun ibu bekerja membantu temannya buka usaha keripik “singkong” maka kebun ini jadi andalan penyedia bahan bakunya, tiap anak-anaknya pulang kampung atau ada acara syukuran keluarga, ibu dengan lihai mengolah singkong menjadi berbagai penganan dan cemilan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar