Selasa, 04 Februari 2014

Lingkaran Ukhuwah

Rabb,,,   katakan padaku bagaimana caranya untuk menyatakan bahwa aku sangat bahagia dengan kehadirannya? Rabb, bukankah aku jera bersahabat karib?  Tapi mengapa Engkau kirimkan Ia untukku? mengisi hari-hariku yang panjang. Aku lelah berjalan, berlari lalu terjatuh. Aku ingin menepi, bertafakur dengan alam, dan berharap semua akan baik-baik saja. Aku selalu takut peristiwa buruk terulang kembali, sesuatu yang telah dimulai lalu berakhir dengan perpisahan. Aku takut ditinggal, padahal itu adalah kepastian. Terkadang aku lebih memilih diam untuk memaafkan keegoisan kami, walaupun kadang diamku buatnya resah. Namun usah khawatir, aku masih menyelipkan namamu dalam do'a-do'aku. 
Sebuah do'a dalam rangkaian kalimat aku haturkan untukmu di sana ,

Do’aku Memelukmu Dari Jauh  Ukhti
( Indahnya Ukhuwah Islamiyah Dalam Lingkaran Mentoring, STEI SEBI Depok  dan STIE TRIBUANA Bekasi )

Cibubur, 23 Oktober 2013

Bukankah setiap langkah pasti meninggalkan jejak? Dan setiap jejak meninggalkan kenangan? Lalu yang terbaik dalam kenangan adalah yang mampu mengantarkan bahagia dunia hingga akhirat bukan?. Jika benar , lantas kenangan terbaik apakah yang akan kulukiskan dalam hidup sahabat yang Allah pertemukan di sisa-sisa semester limaku?. Deretan pertanyaan memenuhi rongga pikiran. Aku tersudut di pojokan Gazebo, tempatku bersuka ria sekaligus bermuhasabah di saat sepi. Hari masih pagi. Sebuah pesan pada layar blackberry messangerku berkedap-kedip. Dikirim seseorang yang namanya sedang aku pikirkan.
Widi Akmalia
“Assalamu’alaikum maya.. kamu lagi apa?”
 Lantas ku jawab pesannya dengan cepat.
“Wa’alaikumsalam. Aku lagi di gazebo nunggu temen-temen. Mau mentoring. Kakak lagi apa?” tanyaku. Tak lama, seorang sahabat mentoringku datang, kusambut dengan salam. Dalam hitungan detik, BB-ku kembali berkedip.