“Aku gak magang liburan kuliah ini, tapi mengurus satu
acara sama organisasiku di luar kampus ” tuturku setiapkali di todong
pertanyaan yang sama oleh teman-teman kampus yang sudah mendapat tempat magang.
Sebetulnya ini bukan kali pertama
aku nganggur di liburan panjang semester genap. Tahun lalu aku juga absen dari
magang, dan berdiam di rumah selama dua bulan. Akhir semester empat ini terjadi lagi.
Bukan karena tidak dapat tempat magang, tapi karena aku ingin mengejar target menulis novel
dan mengurus organisasi yang baru dibentuk dua bulan terakhir. Aku tidak hanya memilih untuk aktif di organisasi
kampus, namun mulai mencari kesibukan baru di organisasi yang lebih luas
lingkupnya sejak semester tiga. Brilliantz management, organisasi yang bergerak
di bidang training dan pelatihan ini beranggotakan sepuluh orang dari enam
universitas di Jakarta dan Depok.
Butuh waktu sekitar sebulan untuk
menyiapkan acara besar pertama kami yang melibatkan peserta SD-SMP ini. Acara
untuk mengisi liburan di bulan Ramadhan , atau lebih familiar dengan pesantren
kilat kami beri nama “Ramadhan Ceria”. Kami
menggunakan sebuah yayasan pemuda muslim di Jakarta Selatan sebagai lokasi
acara “Ramadhan Ceria” dilaksanakan.
“Besok pagi panitia sudah di lokasi . Kita
harus menyiapkan perlengkapan ,
mengkondisikan tempat , memasang banner
dan lain sebagainya karena peserta akan datang pukul tiga sore diantar
orangtuanya” Sebuah pesan singkat masuk
di ponselku, dari Ian selaku ketua
pelaksana acara. Aku mulai berkemas menyiapkan pakaian dan perlengkapan untuk
tujuh hari menginap di sana. Kak siska sebagai penanggung jawab acara
melaporkan bahwa ada dua belas peserta yang mendaftar.
Pukul dua siang , saat aku sedang menyiapkan perlengkapan yang
dibutuhkan di meja registrasi, sebuah mobil sedan hitam memasuki lokasi.
Sepasang suami istri menghampiriku dan mendaftarkan kedua anaknya, Alisha dan Raisha yang masing-masing
berusia 10 dan 9 tahun. Aku tersenyum menyambutnya, lalu membantunya memasukkan
perbekalan kedua anak ini. Setiap peserta membawa alat tidur sendiri dan
perlengkapan selama seminggu. Selama acara ini berlangsung, orang tua hanya
boleh menjenguk dan tidak dianjurkan menginap karena dikhawatirkan akan
menggangu aktivitas peserta. Selama seminggu peserta akan diberikan pelatihan character
building, materi kepemimpinan dan goal dari acara ini adalah peserta mampu
menghafal surat ar-rahman.
Menjelang jam tiga sore, kak siska mendatangiku di depan ruangan
ramadhan ceria.
“May, nanti ada
peserta yang bule juga loh. Kamu siap-siap ya..”
“Hah bule?
Serius? Bule dari mana?”
“Dari
Australia, tapi mamihnya orang Jakarta kok. Tenang aja. Nanti kamu yang
ngurusin dia ya may”, tuturnya sambil tersenyum.
“Hah gak mau,
bahasa inggrisku berantakan. Aku bingung nanti ngomong apa kak. Ih kok gak
bilang dari awal kalau bakalan ada bule
juga, kan bisa belajar bahasa inggris dulu nih..”, ujarku dengan nada sedikit
sesal.
“Iya lupa, udah
gak apa-apa ya may. Sekalian nanti aja belajarnya. Aku juga gak pede ngomong
inggris. Tapi kan kamu lebih pemberani tuh may… hehe ”