Rabb,,,
katakan padaku bagaimana caranya untuk menyatakan bahwa aku sangat
bahagia dengan kehadirannya? Rabb, bukankah aku jera bersahabat karib?
Tapi mengapa Engkau kirimkan Ia untukku? mengisi hari-hariku yang
panjang. Aku lelah berjalan, berlari lalu terjatuh. Aku ingin menepi,
bertafakur dengan alam, dan berharap semua akan baik-baik saja. Aku
selalu takut peristiwa buruk terulang kembali, sesuatu yang telah
dimulai lalu berakhir dengan perpisahan. Aku takut ditinggal, padahal
itu adalah kepastian. Terkadang aku lebih memilih diam untuk memaafkan
keegoisan kami, walaupun kadang diamku buatnya resah. Namun usah
khawatir, aku masih menyelipkan namamu dalam do'a-do'aku.
Sebuah do'a dalam rangkaian kalimat aku haturkan untukmu di sana ,
Do’aku
Memelukmu Dari Jauh Ukhti
( Indahnya Ukhuwah Islamiyah Dalam
Lingkaran Mentoring, STEI SEBI Depok dan
STIE TRIBUANA Bekasi )
Cibubur, 23 Oktober 2013 |
Bukankah setiap langkah pasti meninggalkan jejak? Dan setiap jejak meninggalkan
kenangan? Lalu yang terbaik dalam kenangan adalah yang mampu mengantarkan bahagia
dunia hingga akhirat bukan?. Jika benar , lantas kenangan terbaik apakah yang
akan kulukiskan dalam hidup sahabat yang Allah pertemukan di sisa-sisa semester
limaku?. Deretan pertanyaan memenuhi rongga pikiran. Aku tersudut di pojokan
Gazebo, tempatku bersuka ria sekaligus bermuhasabah di saat sepi. Hari masih pagi.
Sebuah pesan pada layar blackberry messangerku berkedap-kedip. Dikirim
seseorang yang namanya sedang aku pikirkan.
Widi Akmalia
“Assalamu’alaikum maya.. kamu lagi apa?”
Lantas ku jawab pesannya dengan
cepat.
“Wa’alaikumsalam. Aku lagi di gazebo nunggu temen-temen. Mau
mentoring. Kakak lagi apa?” tanyaku. Tak lama, seorang sahabat mentoringku
datang, kusambut dengan salam. Dalam hitungan detik, BB-ku kembali berkedip.